Minggu, 05 Mei 2013

T A A T

Untuk kesekian kalinya khotbah yang disampaikan Pdt. PL membuat saya termenung dan merenung dalam lagi. Ya hari ini pertama kalinya saya ibadah jam 6 pagi, karena jam 9 saya harus datang di final UKK Cup.
Kalau khotbah Pdt. PL di sekitar akhir bulan desember 2012 kemarin membuat saya untuk menengok kembali, sejenak mundur, mengingat karya-karya kebaikan Tuhan di dalam hidup saya, mulai dari 1 januari 2012 hingga 31 desember 2012. Kali ini kata "Taat" membuat saya merenung. Entah mengapa ibadah hari ini benar-benar khusyuk.
TAAT - banyak yang istimewa dari kata ini. Simple, hanya terdiri dari 2 huruf vokal yang sama dan 2 huruf konsonan yang sama. Dibaca dari kiri ke kanan, atau dari kanan ke kiri, tetap sama. Ditulis secara vertikal, dibaca dari atas ataupun dari bawah, tetap sama. Taat, memiliki makna yang dalam. Selama ini saya menyadari bahwa ke-taat-an dalam hidup saya sebagian besar merupakan formalitas. bertanya-tanya dalam diri: "sudahkah saya mewujudkan taat yang sebenarnya, kepada orang tua saya?", "sudahkah saya menyatakan taat saya yang sungguh di hadapan Tuhan?", atau "sudahkah saya mengutamakan Tuhan dalam hidup saya?". Mudah mengucapkan, tidak mudah membuktikan. Terlebih ketika saya sedang bahagia. Kemudian bertanya lagi: "tapi apakah saya tetap taat, meskipun dalam tekanan hidup berat, masalah yang silih berganti, dan yang lainnya?". Poin yang saya ambil dari khotbah tadi, bahwa taat berarti baik di waktu susah, senang, sedih, bimbang, dihina atau dipuji, tetap memilih Tuhan lebih dari segalanya. Mengapa sulit sekali untuk taat? padahal kita tahu Tuhan sudah menyiapkan yang terbaik untuk kita, tapi mengapa kita masih saja sering melanggar?. Ya, taat teruji, taat terlihat di saat tantangan hidup datang.
Kata taat, mengingatkan saya bahwa saya tidak sendiri. Tuhan ada bersama saya. Merenung di saat teduh: "Tuhan, sering kali saya tidak taat kepadaMu, sering kali saya berjalan sendiri seakan saya mampu, padahal yang terjadi sebenarnya adalah takut, ragu, dan bimbang mengahadapi tantangan hidup. Saya takut akan resiko yang terjadi nanti, sering saya lebih percaya orang lain ketimbang Tuhan yang begitu mengasihi saya. Sering kali saya keras kepala, membantah, tidak mau mendengar, nasihat orang tua, saran atau pendapat dari teman-teman. Oh Tuhan, melalui khotbah ini saya ingin membuktikan bahwa saya bisa taat sungguh-sungguh kepada orang tua saya, terlebih kepada Tuhan. Saya ingin ada perubahan besar yang terjadi dalam hidup saya. Seperti Lidia yang mau beribadah dan mendengarkan apa yang dikatakan Paulus. Seperti Dorkas, yang begitu setia menjahit kain, mau memberikan tumpangan untuk orang lain, dan ketika ia mati banyak orang-orang datang menangisi dan begitu mengasihi dia. Seperti Petrus dan Yohanes meskipun diancam dan dilarang untuk megajar dalam nama Tuhan Yesus, namun tetap teguh untuk melayani Tuhan, tanpa ada rasa takut, ragu, ataupun bimbang."

"Barangsiapa memegang perintah-Ku, dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yoh 14:21)
Tuhan aku mau terus berada di jalanMu, aku mau taat dan mengasihiMu dengan sungguh-sungguh, meskipun di tengah ancaman, kesulitan, cibiran, pukulan, bahkan hukuman sekalipun; aku mau mengasihi sesamaku dengan tulus. Ketika hatiku disakiti, ajar aku untuk mau mengampuni ya Tuhan.

...Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." (Wahyu 2:10)
Tuhan ajar aku untuk menjadi pribadi yang sabar dan tenang. Ajar aku untuk tetap setia melayaniMu dengan hati, supaya aku beroleh kehidupan kekal kelak.


Inilah yang kupunya hati sbagai hamba, yang mau taat dan setia padaMu Bapa
Ajarku berharap hanya kepadaMu, taat dan setia kepadaMu Tuhan..


Terima kasih Tuhan, untuk semua kebaikanMu yang luar biasa dalam hidupku. Amin :)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar